Kerangka Metodologi KSRDD

Analisis Semiotika Pada Film 'How To Make Millions Before Grandma Dies'


I.                  Pendahuluan

Pada kajian kali ini, saya akan membahas tentang film yang belakangan ini ramai dibicarakan orang banyak, film tersebut berjudul ‘How to Make Millions Before Grandma Dies’. Film tersebut bergenre komedi-drama yang menyuguhkan cerita penuh kelucuan, ironi, dan pesan moral. Film ini mengisahkan perjalanan seorang pemuda ambisius yang berusaha mencari cara untuk menjadi kaya raya sebelum neneknya meninggal. Dalam usahanya tersebut, ia dihadapkan pada berbagai situasi lucu dan tak terduga yang menguji prinsip hidup dan nilai-nilai keluarganya.

Dengan sentuhan humor dan karakter-karakter yang berwarna, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan refleksi mendalam tentang arti kesuksesan, cinta keluarga, dan pencarian kebahagiaan sejati. Melalui perjalanan tokoh utama, penonton diajak untuk merenungkan kembali prioritas hidup dan memahami bahwa kekayaan materi bukanlah segalanya.

II.               Teori

Teori estetika dalam film "How to Make Millions Before Grandma Dies" dapat digunakan untuk mengeksplorasi bagaimana elemen-elemen artistik dan estetis dalam film ini menciptakan pengalaman visual dan emosional bagi penonton. Estetika, sebagai studi tentang keindahan dan rasa seni, menyoroti bagaimana elemen-elemen seperti sinematografi, desain produksi, musik, dan akting berkontribusi pada dampak keseluruhan film.

a.       Sinematografi

·         Penggunaan pencahayaan: Film ini mungkin menggunakan pencahayaan yang hangat dan lembut dalam adegan-adegan yang melibatkan nenek, menciptakan suasana yang nyaman dan intim, serta menekankan kehangatan hubungan keluarga. Sebaliknya, pencahayaan yang lebih keras dan kontras mungkin digunakan dalam adegan-adegan yang berhubungan dengan dunia bisnis dan materialisme, menunjukkan tekanan dan ketegangan.

·         Komposisi dan framing: Cara pengambilan gambar yang dekat dan personal pada momen-momen emosional dapat menambah kedalaman karakter dan hubungan para karakter. Komposisi yang rapi dan seimbang mungkin digunakan untuk menggambarkan kehidupan rumah nenek, sementara framing yang lebih dinamis dan tidak terduga dapat mencerminkan kekacauan dan ketidakpastian dalam usaha mencari kekayaan dalam cerita.

b.      Desain Produksi

·         Set dan Lokasi: Rumah nenek didesain dengan detail yang penuh kenangan, seperti foto keluarga, perabotan lama, dan elemen-elemen nostalgia yang menunjukkan sejarah dan kehangatan dalam cerita. Sebaliknya, kantor atau tempat-tempat yang berhubungan dengan usaha mencari uang bisa didesain dengan gaya yang lebih modern, minimalis, dan dingin, menekankan kontras antara nilai-nilai keluarga dan materialisme.

·         Kostum dan Properti: Kostum bisa mencerminkan karakter dan perkembangan mereka. Misalnya, pakaian tokoh utama mungkin berubah dari yang sederhana dan kasual menjadi lebih formal dan ambisius seiring dengan perjalanan mencari kekayaan. Properti seperti benda-benda kenangan nenek dapat memiliki makna simbolis yang mendalam.

c.       Musik dan Soundtrack

·         Musik memainkan peran penting dalam membangun suasana hati dan emosi dalam film. Lagu-lagu yang digunakan dalam adegan-adegan bersama nenek memiliki nada yang hangat, nostalgia, dan penuh kasih. Sebaliknya, musik dalam adegan-adegan yang menggambarkan usaha keras dan kegagalan bisa lebih dinamis, tegang, atau bahkan satir.

d.      Akting dan Karakterisasi

·         Akting yang kuat dan autentik dapat meningkatkan kedalaman karakter dan hubungan para tokoh. Ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara aktor dapat menambah lapisan emosional pada cerita, yang membuat penonton lebih terhubung dengan karakter dan perjalanan mereka.

·         Karakterisasi: Pengembangan karakter melalui dialog dan interaksi mereka dengan lingkungan sekitar membantu memperkuat tema-tema utama film. Misalnya, nenek yang bijaksana dan penyayang kontras dengan tokoh utama yang ambisius namun terkadang naif, menciptakan dinamika yang menarik dan mendalam.

Dengan menganalisis elemen-elemen estetika ini, kita dapat memahami bagaimana film "How to Make Millions Before Grandma Dies" tidak hanya menyampaikan cerita tetapi juga menciptakan pengalaman yang mendalam dan memikat bagi penonton. Estetika film ini membantu memperkuat tema-tema seperti nilai keluarga, pencarian makna sejati, dan kritik terhadap materialisme melalui cara-cara yang visual dan emosional.

III.           Konsep

Konsep abstraksi dalam film "How to Make Millions Before Grandma Dies" dapat dilihat sebagai penyederhanaan dan pengangkatan tema-tema utama menjadi simbol dan metafora yang lebih universal. Abstraksi memungkinkan film ini untuk menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, nilai-nilai, dan pencarian makna dengan cara yang lebih tersirat dan filosofis. Berikut adalah beberapa aspek abstraksi yang dapat diidentifikasi dalam film ini;

1.      Abstraksi Waktu

·         Urgensi dan Keterbatasan Waktu: Judul film sendiri mengandung elemen waktu yang terbatas, menggambarkan urgensi untuk mencapai sesuatu sebelum nenek meninggal. Ini dapat dilihat sebagai metafora untuk keterbatasan waktu dalam kehidupan manusia secara umum dan bagaimana kita memprioritaskan apa yang penting bagi kita.

·         Refleksi Masa Lalu dan Masa Depan: Momen-momen kilas balik dan visi masa depan digunakan untuk menggambarkan perjalanan tokoh utama, memperlihatkan bagaimana masa lalu dan aspirasi masa depan membentuk identitas dan keputusan yang diambil di masa kini.

2.      Abstraksi Kekayaan

·         Makna Kekayaan: Kekayaan dalam film ini tidak hanya berupa uang dan materi, tetapi juga diartikan sebagai kekayaan emosional dan spiritual. Kekayaan sejati mungkin ditemukan dalam hubungan, kebijaksanaan, dan pengalaman hidup, bukan semata-mata dalam akumulasi materi.

·         Simbolisme Materialism: Objek-objek seperti uang, properti, dan barang-barang mewah dapat digunakan sebagai simbol untuk materialisme, sedangkan elemen-elemen seperti kenangan keluarga, pelukan, dan kata-kata bijak nenek melambangkan nilai sejati yang lebih abstrak.

3.      Abstraksi Identitas

·         Pencarian Jati Diri: Tokoh utama berusaha menemukan siapa dirinya sebenarnya dalam konteks hubungan dengan nenek dan masyarakat. Perjalanan ini adalah pencarian jati diri yang abstrak, di mana nilai-nilai pribadi dan pengaruh eksternal berinteraksi untuk membentuk identitas yang lebih utuh.

4.      Abstraksi Keluarga dan Hubungan

·         Dilema Moral: Tokoh utama sering dihadapkan pada pilihan-pilihan moral yang sulit, yang merupakan abstraksi dari pertanyaan-pertanyaan etis yang dihadapi oleh banyak orang dalam hidup mereka. Keputusan-keputusan ini menggambarkan perjuangan antara kepentingan pribadi dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi.

·         Pelajaran Hidup: Setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh tokoh utama membawa pelajaran hidup yang lebih besar, sering kali disampaikan melalui simbolisme dan metafora yang memerlukan interpretasi mendalam.

Dengan menggunakan konsep abstraksi, film "How to Make Millions Before Grandma Dies" mampu menyampaikan pesan-pesan yang kompleks dan mendalam dengan cara yang lebih halus dan simbolis. Abstraksi ini membantu penonton untuk merenungkan tema-tema utama film pada tingkat yang lebih filosofis dan introspektif, memungkinkan setiap individu untuk menginterpretasikan makna film sesuai dengan pengalaman dan perspektif pribadi mereka.

IV.            Metodologi Analisis

Analisis visual dalam film "How to Make Millions Before Grandma Dies" melibatkan pemeriksaan elemen-elemen sinematografi, desain produksi, warna, pencahayaan, dan komposisi yang digunakan untuk mendukung narasi dan tema-tema utama. Berikut adalah beberapa aspek analisis visual yang dapat diperhatikan dalam film ini;

1.      Sinematografi

·         Pencahayaan: Pencahayaan dalam film ini kemungkinan besar digunakan untuk menciptakan suasana dan mengkomunikasikan emosi. Adegan-adegan bersama nenek mungkin menggunakan pencahayaan hangat dan lembut untuk menciptakan suasana yang nyaman dan penuh kasih. Sebaliknya, adegan yang berhubungan dengan dunia bisnis mungkin menggunakan pencahayaan yang lebih keras dan dingin untuk menekankan tekanan dan ketegangan.

·         Penggunaan Kamera: Penggunaan close-up pada momen-momen emosional membantu penonton merasakan kedekatan dan intensitas perasaan karakter. Wide shots mungkin digunakan untuk menampilkan kontras antara dunia tokoh utama yang sibuk dan kesederhanaan rumah nenek.

2.      Desain Produksi

·         Set dan Lokasi: Desain rumah nenek kemungkinan besar penuh dengan detail yang menunjukkan sejarah dan kehangatan, seperti foto keluarga, perabotan antik, dan elemen-elemen dekoratif yang mencerminkan kehidupan sederhana namun kaya akan kenangan. Sebaliknya, lokasi-lokasi yang berhubungan dengan usaha bisnis tokoh utama mungkin lebih modern, steril, dan kurang personal, mencerminkan fokus pada materialisme dan efisiensi.

·         Kostum dan Properti: Kostum dapat mencerminkan perkembangan karakter. Misalnya, tokoh utama mungkin berpakaian lebih formal dan ambisius seiring dengan perjalanan mencari kekayaan, sedangkan kostum nenek tetap sederhana dan tradisional, mencerminkan nilai-nilai yang dipegangnya. Properti seperti benda-benda kenangan dari masa kecil tokoh utama bisa digunakan untuk mengingatkan penonton tentang hubungan dan akar keluarga.

3.      Warna

·         Palet dan Kontras Warna: Palet warna yang digunakan dalam film ini mungkin mencerminkan tema-tema utama. Warna-warna hangat seperti merah, oranye, dan kuning mungkin mendominasi adegan-adegan di rumah nenek, menciptakan rasa kehangatan dan nostalgia. Warna-warna dingin seperti biru dan abu-abu mungkin lebih dominan dalam adegan-adegan yang berhubungan dengan dunia bisnis, menekankan keseriusan dan tekanan. Sedangkan penggunaan kontras warna antara adegan keluarga dan adegan bisnis dapat menyoroti perbedaan nilai dan prioritas dalam hidup tokoh utama.

Adapun sumber data dalam penulisan ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari objek yang di analisis yaitu film ‘How To Make Millions Before Grandma Dies’ dan data sekunder yang diperoleh melalui buku, artikel artikel, dan video review di berbagai platfrom.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dengan menonton dibioskop dan platfrom film ‘How To Make Millions Before Grandma Dies’ (2024) dengan cara mengidentifikasi simbol- simbol atau tanda-tanda yang mewakili bentuk pesan yang muncul berupa audio maupun berupa visual.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Semiotika Karakter Dokja Kim pada Novel Omiscient Reader's Viewpoint(ORV)

Membangun Kembali Latar Belakang